Pertandingan demi pertandingan telah kita lewati bersama, menjalaninya secara perlahan tapi pasti. Walaupun hasil akhir yang di dapat kurang mengenakan hati. Di sisi lain, kami semua menerimanya dengan hati yang ikhlas. Kami yakin, dalam setiap kesempatan bertanding. Kalian para pemain telah mendapat pembelajaran dari apa yang telah kalian mainkan. Kalian juga telah memberikan seluruh apa yang kalian miliki untuk memperoleh hasil yang baik bagi tim ini, tim yang sudah menjadi kebanggaan kita semua.
Begitu juga dengan kami, para penggemar / orang tua yang selalu mendampingi kalian dimana kalian singgah untuk bertanding. Entah kandang atau tandang, tanpa memikirkan jauh atau dekatnya jarak tempat pertandingan. Kita semua memiliki keyakinan kuat, kalian para pemain dan kami sebagai penggemar / orang tua juga memiliki tujuan yang sama. Membanggakan Kariangau sebagai identitas kita semua, identitas sebagai tim yang dihuni oleh jiwanya para petarung. Jika memang kalian harus bertanding tandang, kami akan setia menemani tanpa membiarkan cinta kami ini sendiri.
Mencintai Kariangau adalah sebuah keindahan, keindahan duniawi yang bisa kita rasakan secara nyata.
Teranggapnya sebagian banyak mata di luar sana yang memandang buruk kita,
karena gilanya fanatisme yang kami punya bukan hal yang mengendurkan semangat
ini. Fanatisme seperti contoh mendampingi Kariangau dimana akan pergi bertanding
adalah sebuah kisah gila yang terasa romantis, mengkisahkan cinta sejati yang
tak akan bisa dilepaskan karena kuatnya hubungan ini.
Terkadang saat diri
ini ingin selalu bersama, harus ada yang namanya pengorbanan. Pengorbanan yang
dikeluarkan sebagai wujud nyata yang katanya cinta. Ada materi, pikiran hingga
tenaga yang kami kerahkan tanpa rasa mengeluh untuk Kariangau. Mulai dari menjual
barang kesayangan hingga puasa jajan untuk bisa mengikuti dan melihat
kalian berlaga, dan semua itu tentunya akan terasa lengkap dan terbayar lunas
jika kalian bisa meraih kemenangan maupun impian kalian, dan rasa lelah itu hilang setelah
melihat keberhasilan kalian.
Apa
yang kami kisahkan, bukan ingin merasa terpandang dan di hormati atau bahkan
dibesar-besarkan oleh penggemar / orang tua lainnya. Tapi agar kalian pemain bisa merasakan,
begitu besarnya perjuangan cinta ini hanya untuk bisa melihat kalian
bertanding. ada begitu banyak doa dan harapan besar yang
mereka panjatkan di saat kalian berada di tengah lapangan agar kalian bisa bermain dengan hati.
Kami bersyukur kita
tetap bisa bersama di tahun ini, walau di beberapa saat kita sering
kehilangan dan kedatangan pemain lain. Lamanya 3.285 hari itu telah usai, peluit panjang telah
menunjukan bahwa kebersamaan ditahun ini telah selesai. Rasanya baru kemarin kami
melihat kalian berdiri. Apa ini adalah waktunya kita berpisah? Tidak, kami
menganggap ini adalah sebuah langkah awal untuk terus semakin mendukung Kariangau dan evaluasi untuk musim berikutnya agar bisa berbenah diri dan evaluasi itu
juga berlaku untuk kalian di dalam semua elemen tim, agar kalian bisa
berprestasi sebagai jawaban menghargai ketulusan ini.
Selamat Ulang Tahun, Kariangau, Kami Cinta Padamu.
Karya : Armanda Gahari (Alumni 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar